Kamis, 22 Januari 2009

orang bodoh yang jujur

weldy arniko



Orang bodoh yang jujur

Pada suatu saat,ada seorang laki2 berbadan kurus,tinggi yg biasanya sih disebut(cungkring),namanya UDIN….(he…..he…..he…aBdeL n’ Temon nieh). yg sedang menganTri di Loket bus. Disana jg bnyk orG2 yg Sdang menganTri uTk mmBLi tiket Bus ntoe…(Mho mUdiX nieH…)
Si UDIN menunggu dgn SbaR ampe’ gLiran ny tiba… Walau agX cPe’ n’ Lezu… Tp byazo be… Akhirny giLirnnya Tba.. Udin pun maju dgn Lzu… Dan terdyam mmandangi si mBax cantik penjga Lket… Ia pun bRfkir bidadari qox nyzar diLoket yah…!!!
Mbax itu berkta “ Lekas Bung…!!!” UDIN pun mngmbiL ditz d’ dlm knTung ny’, Lama bwngtzz ( MakLum, kBnykan yg “Seceng” ), ia pun mmbrikan uang Rp. 350.000,- dan mbax cnTix itu pun mmbrikan kmBaLianny’ (Sosok ny’…), namun sBelum mmBrikan kmBLianny’, mbax cntik itu brtanya dLu kpd UDIN, “ Berapa yg hRuz diKmbaLikan, Bung..???” UDIN terdiam dan BrFkiR, “e..e..Kya’ ny’ sih Rp.22.000,- mbax”..
Si mbax cnTik pun mmbRixan KmbLian Trzbut… UDIN pun mngucapkan TrimakZih dgn Lmbut, n’ prgi dr Loket itu, sdgkan si mbax cntik itu kmbLi mLyani orang selanjutnya.
Stelah ia sampai d’ rmah, ia pun mLihat uang kmbaliannya tadi, namun ia bingung…!!! Setau dia, sHarusny’ uang yg ia mLiki adalah Rp.22.000,-. Tapi, mengapa jadi Rp.40.000,-….???
Ia pun berfikir keras smaLam suntuk, mengapa uang yang ia mLiki mjd bertambah.
Keesokan hariny’, pd pgi hri, ia bru mnyadari bhwa si mbax cantik itu lah yg sLah mmbrikan uang kmbalian, ia pun Lngsung pergi ke Loket bus kmarin. Ssampainy’ d’ Loket trsbut, ia berkata kpada mbax cntik, “Maaf mbax, saya mnggnggu sbentar, saya ingin mmbritaukan, stelah saya brfikir smalaman suntuk, saya bru sadar, klau mbax sLah mmbrixan uang kmbLian kpd saya!!”. Si mbax berkta, “Mana mngkin saya bsa sLah, saya sdh brthun2 krja d’ sni!!”. UDIN berkTa, “Begini Lo mbax, saya shrusny’ mnerima uang Rp.22.000, mbax mLah mmbri uang Rp. 20.000 sbnyax 2 lembr!!”. Si mbax pun brkta dgn malu2, “Klau bgitu, tolong saudra kmblikan uang yg RP.18.000 lagi..”
Si UDIN brkta, “Tapi mbax, saya mau minta maaf Lg, sbnarny’ td sya brniat ingin mngmblikan uang tersbut, tpi ktika sya sdang d’ jlan hndak k’ mari,tak trduga bensin saya hbis, jd saya isi Rp.10.000,dan kmdian ban saya bcor, dan sya byar lgi deh Rp.7500, dan ktika sya smpai disini, saya pun prkir didpan, dan ada seorang llaki yg mminta bYran Rp.500, dan sisanya skarang Rp.1000..jadi bgaimana ini mbax...??”
Mendgnar haL trzbut, Si mbax tertawa trbhak – bhaK, Si UDIN terdyam dan bingung. Namun tiba2 si mbax brhnti trtwa dan mmrahi Si UDIN, “ Mengapa hanya Rp.1000, apa saja yg kmu alami, itu bkan uruzan sya, skarang, cepat kmbLikan uang Rp.18.000 itu..!!!”
Si UDIN pun pucat dan matanya melotot dan berputar cpat, ia brfkir, bgaimna cranya ia hrz mngmblikan uang trzbut… Tiba2, ada seorang laki2 brbdan bzar, tinggi, tegap n’ bermbut gondrong dtang mnghmpirinya, ternyata Laki2 itu sdh mngamati prmzlahan itu sdari tadi. Laki2 itu pun brtany kpd si UDIN, “Apa yang membuat anda dTang kmari, bung?”
Si UDIN menjwab, “Saya ingin mngmbLikan uang yg bkn mLik saya ini, tapi…”. Dan Laki2 itu berkata kpada mbax pnjga Loket itu, “Jadi mbax, kejujuran sperti ini pTut kita hrGai, karena tidak smua orang mmp mmpunyai niat untuk jujur, ia kan tidak tahu bahwa kjadiannya akan sperti ini, jadi, ini bkan kslhan dia, mbax… Dan kmu bung, msukkan uang Seribu mu itu kekantungmu, krn saya lah yg akn mLunasi ny’..!!” Si mbax pun termenung dan brfkir bhwa apa yang Laki2 itu katakan mmang bnar, TIDAK SEMUA ORANG BISA MENCOBA UNTUK JUJUR…..!!!

sejarah pembuatan pancasila

Sejarah pembuatan Pancasila ini berawal dari pemberian janji kemerdekaan di kemudian hari kepada bangsa Indonesia oleh Perdana Menteri Jepang saat itu, Kuniaki Koiso (國昭 小磯 atau 国昭 小磯) pada tanggal 7 September 1944. Lalu, pemerintah Jepang membentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada tanggal 1 Maret 1945 (2605, tahun Showa 20) yang bertujuan untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan tata pemerintahan Indonesia Merdeka.Organisasi yang beranggotakan 74 orang (67 orang Indonesia, 7 orang Jepang) ini mengadakan sidang pertamanya pada tanggal 29 Mei 1945 - 1 Juni 1945 untuk merumuskan falsafah dasar negara bagi negara Indonesia. Selama tiga hari itu tiga orang, yaitu, Muhammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno, menyumbangkan pemikiran mereka bagi dasar negara Indonesia.Dalam pidato singkatnya hari pertama, Muhammad Yamin mengemukakan 5 asas bagi negara Indonesia Merdeka, yaitu kebangsaan, kemanusiaan, ketuhanan, kerakyatan, dan kesejahteraan rakyat. Soepomo pada hari kedua juga mengusulkan 5 asas, yaitu persatuan, kekeluargaan, mufakat dan demokrasi, musyawarah, dan keadilan sosial. Pada hari ketiga, Soekarno mengusulkan juga 5 asas. Kelima asas itu, kebangsaan Indonesia, internasionalisme atau perikemanusiaan, persatuan dan kesatuan, kesejahteraan sosial, dan ketuhanan yang Maha Esa, yang pada akhir pidatonya Soekarno menambahkan bahwa kelima asas tersebut merupakan satu kesatuan utuh yang disebut dengan Pancasila, diterima dengan baik oleh peserta sidang. Oleh karena itu, tanggal 1 Juni 1945 diketahui sebagai hari lahirnya pancasila.Pada tanggal 17 Agustus 1945, setelah upacara proklamasi kemerdekaan, datang berberapa utusan dari wilayah Indonesia Bagian Timur. Berberapa utusan tersebut adalah sebagai berikut:Sam Ratulangi, wakil dari Sulawesi Tadjoedin Noor dan Ir. Pangeran Noor, wakil dari Kalimantan I Ketut Pudja, wakil dari Nusa Tenggara Latu Harhary, wakil dari Maluku. Mereka semua berkeberatan dan mengemukakan pendapat tentang bagian kalimat dalam rancangan Pembukaan UUD yang juga merupakan sila pertama Pancasila sebelumnya, yang berbunyi, "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya".Pada Sidang PPKI I, yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945, Hatta lalu mengusulkan mengubah tujuh kata tersebut menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa". Pengubahan kalimat ini telah dikonsultasikan sebelumnya oleh Hatta dengan 4 orang tokoh Islam, yaitu Kasman Singodimejo, Wahid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo, dan Teuku M. Hasan. Mereka menyetujui perubahan kalimat tersebut demi persatuan dan kesatuan bangsa. Dan akhirnya bersamaan dengan penetapan rancangan pembukaan dan batang tubuh UUD 1945 pada Sidang PPKI I tanggal 18 Agustus 1945 Pancasilapun ditetapkan sebagai dasar negara Indonesia.